Sunday, August 14, 2005

Dua kali lipat

Sejak ia ada, ia menjadi bayangku yang hidup. Membuat tubuhku tidak hanya satu, tetapi dua. Dan diriku yang dua melakukan segalanya dua kali lipat.

Aku terbangun di pagi hari dua kali; saat diriku bangun, dan kemudian saat dirinya bangun dan meneriakkan namaku minta ditemani. Aku sarapan dua kali; saat kulahap sarapanku terburu dan kemudian saat kutemani -terkadang kusuapi- makannya yang lambat sambil bercakap. Aku berangkat kerja dua kali; saat kuantar ia ketempat kerjanya -which is playing, actually-, kemudian saat aku sampai di tempat kerja. Terkadang aku makan siang pun dua kali, makan siangku dan makan siangnya.

Salah satu yang kunikmati adalah aku bermain dua kali lipat; saat aku bermain di senggangku dan kemudian saat bermain dengannya. Mandipun aku dua kali, mandiku dan saat aku memandikannya. Satu hal lagi yang kusukai: aku membaca dua kali lipat, bukuku dan bukunya. Aku bernyanyi dua kali lebih banyak, menonton dua macam film, berjalan-jalan ke dua tempat. Laguku dan lagunya, filmku dan filmnya, tempat yang kusuka dan tempat bermainnya.

Terkadang saat ia sakit, aku merasa dua kali lebih sakit, even beg to give away his pain for me. Saat ia sedih dan menangis, hatiku ditoreh dua kali. Kala ia jatuh aku menghiburnya dua kali lebih banyak. Waktu ia belajar menjadi bocah besar, aku berharap bisa belajar jadi orang tua dua kali lebih baik.

Sejak ia ada, ia menjadi bayangku yang hidup. Membuat aku tak lagi satu, tetapi dua. Dan semuanya menjadi dua kali lipat. Kecuali satu. Waktuku sendiri menjadi dua kali lebih sedikit. And guess what? I never ever regret it. Malahan saat ia bahagia aku diberi tawa dua kali lipat lebih banyak. Wrong... tepatnya, kebahagiaanku belipat-lipat saat ia tertawa bahagia... And nothing can beat that feeling.

5 drops:

neenoy said...

ikutan durin *berkaca-kaca :P

nothing can beat the feeling. right...

Anonymous said...

aduhh,
jadi inget ma'e
:)

Merlyna said...

aku juga ikut bergelas-gelas...[s]

dy said...

Hi all,
memang lagi mehe2 nih soal anak, hehehe.... :)

Anonymous said...

That's a great story. Waiting for more. » »