Monday, August 06, 2018

First 42,195K [Full Marathon Pertama]

Baca cerita-cerita pelarian, saya jadi pengen berbagi juga.

Pertama kali race 5K sekitar 5 tahun lalu, di acaranya Capital Run Jakarta di SCBD. Rasanya seneng bisa lari rame-rame. Daftar race kedua ambil 10K. Karena merasa rugi kalo cuma beda 50rb, mending ambil jarak lebih jauh, hahahah #emakirit. Habis itu lanjut Pocari (jaman masih di BSD), dan di Jakmar langsung daftar HM. Habis itu no turning back. Sampe akhirnya tahun lalu sudah daftar FM di Jakmar, tapi BIB saya lepas. Karena kurang latihan. Kenapa kurang latihan? Baru pindah kerja, jadwal belum teratur. Anak baru masuk SD, ngga tega ninggalin lama-lama. Takut sakit. saya pernah baca, setelah lari endurance semacam FM, ginjal kita bekerja berat. Sementara saya dulu kala pernah gagal ginjal akut. Tapi saya senang FM itu saya batalkan, karena ternyata MENTAL saya belum siap.

Tahun ini mungkin irama hidup saya lebih teratur. Dan kebetulan ada teman2 yang menyemangati. Dan yang lebih penting ada teman untuk latihan longrun, dengan pace yang bisa saya ikuti. Karena menurut saya ini yang paling penting untuk persiapan FM. Jadi buat emakrempong kayak saya, yang saya cari adalah jadwal latihan FM for beginners, kalau bisa 3 kali seminggu saja. Saya print jadwal 16 minggu, dan tandai tanggal-tanggalnya sampai nanti hari-H. Yang paling penting adalah jadwal hari Minggu saat longrun, target kilometer harus bisa dipenuhi. Saya overlay juga dengan jadwal keluarga terutama anak-anak, supaya terlihat kalau mesti skip/pindah hari latihan. Plus I have to consider that I have no live-in maid (just part-time), driving kids to school, working fulltime, and still cook for the family. Lalu dimulailah latihan ala saya.
  • Seminggu minimal 3x termasuk longrun, jarang sekali sampai 4x.
  • Diusahakan interval minimal 1x seminggu.
  • Crosstraining? Mmmm...mostly susah cari waktunya hahaha
  • Longrun bertahap saya mulai 10K, ditambah setiap minggunya (12, 15, 18, 21, 25).
  • Longrun bersama teman2 jauh lebih menyenangkan, saya janjian lari bareng di 21, 30, dan route-test 35K.
  • Setiap longrun ngga cari pace, yang penting terpenuhi dan bisa merasakan vibe jaraknya.
  • Kalau lari pas menstruasi bisa dibantu multivitamin, but no painkiller
  • Always enjoy and have fun... hear your body, stop when it tells you.

Jadi buat teman emak2 yang masih ragu... I think you can do it :)


Ps. Please note this minimum training will result a minimum target; as expected I finished under COT with a big smile, no injury, and ready to roll the day after. Not Bad for a 44 year old!