Ia sudah jadi bagian diri
Saat kuhirup kopi di pagi hari,
minus versi tubruknya yang legit kental.
Saat aku meraih bacaan dan membawanya ke kamar mandi.
Lupa diri saat tenggelam dalam barisan abjad,
menentengnya kemanapun hingga tamat.
Saat kucuri rokoknya dan kuisap diam-diam,
berlanjut dan kemudian terlupakan.
Saat menemaninya menyatroni piala dunia melawan dini hari,
dan hingga kini masih kunikmati.
Harapannya jadi bagian harapanku
Saat kuliah dua tempat, sekolah arsitekturnya tak tamat,
aku yang meneruskan dan kami berbagi proyekan.
Kala menjelajah tempat dan safari darat,
mencoba melihat dunia tanpa tinggalkan akar.
Melakukan dua hal sekaligus bersamaan,
mencurahkan pekerjaan tangan hingga melupakan sekitar.
Seringkali enggan mendengar hingga tersandung,
belajar melalui jalan tersulit...
Otaknya sudah jadi bagian alam pikirku
Seperti kala sepucuk suratnya kuterima mengurai chaos dan kosmos,
membahas maya di luar nyata yang menyelip di indra.
Saat melihat orang baik adanya kadang tertipu
Memandang gelas cenderung setengah penuh walau lebih separo kosong
Kala mencoba mencerna alkitab sekaligus membaca sejarah Siddhartha
Memeta inspirasi dalam perjalanan jauh, menyangkal lelah,
membuang amarah dalam ayunan langkah.
Ia sudah jadi bagian diri,
he never really left me....
7 drops:
beautiful reflection...
indeed, he never really left you.
First and foremost, being in this world is already his legacy. There was, is, and will always be – even if it is so faint, so vague, so intangible – his imprint in you, your children, your grandchildren. Live up to his expectations, cherish his values. And he really was here. And that will always be remembered in a meaningful way.
-(Cheer up! At least you may want to try to make him love soccer instead of baseball)-
nice. ternyata dirimu mirip banget dengannya, ya, dy?
i assume that what u write is for your father
i have a 4 year old daughter and watching her growing is one of the greatest experience in life
there's always a special chemistry between a father and his little girl that sometimes made a mother jelous
sudirman, jakarta
iya mbak
he never realy left you
:)
be good ya sist
tentang Bapak, ya Dy?
seperti lirik sebuah lagu: you're a living legacy to the leader of the band...
--durin--
Post a Comment