Thursday, June 16, 2005

Treasure

What good is a victory if it wounded another body...?
What good is a speech if it offended another heart...?
What good is a work if the object is unaware...?
What good is a plan if it not be executed...?
What good is a success if it's only your perceptive...?
What good is a cruise if you're sailing alone...?
What good is a medicine if you're feeling sick...?
What good is a diamond if you don't keep it...?

Saturday, June 11, 2005

Today

Sekarang weekend. Jam 12.30am. Enggak, aku nggak imsonia. Lagi menikmati secangkir coklat, dan baru menyelesaikan setangkup roti. Ya, tadi aku melewatkan makan malam. Dan sekarang, tiba-tiba aku memiliki waktu sebentar, buat menikmati hening. Let's see... hari ini (ah, sudah kemarin ternyata) agak melelahkan. Aku tidur-bangun karena Damian juga begitu. Lagi sakit dia, beberapa hari ini badannya panas. Akhirnya pagi-pagi aku telepon dokter bikin janji, hari ini juga, jam satu siang.

Lalu aku menelepon tempat kerja, minta ijin nggak masuk. Aku beruntung sekali bisa part-time di tempat yang waktunya cukup fleksibel begini, padahal baru tiga hari yang lalu minta ijin off. Setelah itu aku coba telepon seorang artis yang punya art gallery di downtown. Kami berjumpa di craft fair seminggu lalu, dan wanita asal Iran ini menawarkan untuk consignment jewelry yang kubuat di gallery-nya. Aku cuma bisa meninggalkan pesan di answering machine, i had no idea what her gallery hours is. Btw, aku cukup senang dengan hasil show minggu lalu. Senang hasil karyaku diapresiasi, dan jadi tahu apa yang disukai pembeli. Aku sempat berkenalan dengan pemilik tenda sebelah, yang menjual art & craft asal Peru. Jadi kepikiran, art & craft Indonesia nggak kalah dan lebih bagus dimataku, gimana ya caranya supaya bisa dipasarkan di sini. Hmm... catatan yang satu ini bakal kusimpan dulu di laci, sambil cari info lagi.

Sepagian Damian tidur lagi, enggan makan. Sedih melihat anak yang biasanya berloncatan dan banyak tanya ini cuma berbaring saja, yang biasanya mau makan apa saja menolak ditawari makanan enak. Setelah kubawa ke dokter, diagnosanya nggak mengkuatirkan. "He's suppose to be alright in a couple of days". Ya, aku berdoa semoga begitu adanya, can't wait 'till Sunday when it happens... Setelah beli obat, sampai rumah aku bujuk Damian makan sup, dan ia segera tertidur lagi setelah minum obat. Setelah makan siangku yang terlambat dan istirahat sebentar, Damian bangun lagi dan menolak diajak bermain. Tak lama bersiap kami berangkat menjemput my hubby, dan menuju pertokoan, membeli hadiah perkawinan seorang teman besok, dan hadiah lainnya. Aku ingin segera sampai rumah karena ingin Damian cepat istirahat lagi, dan ternyata sudah jam sembilan malam setiba di rumah, ditambah ada sedikit masalah dengan jendela mobil. Hmphh... Lalu Damian kumandikan, makan lagi sedikit, minum obat, dan baru tertidur lagi jam sebelas lebih.

Dan sekarang, here I am. At 1am. Penasaran melihat postingku setahun lalu. Lagi apa aku setahun lalu, di waktu yang sama? Ah, ternyata waktu itu komputer crash. Tepat setelah kami balik dari NY. Dan baru dua minggu lalu kami kembali lagi ke New York, one of my favorite cities I've known. Dan sekarang aku sudah kehilangan kata-kata buat menceritakannya, dan perasaanku masih sama seperti setahun lalu kami ke sana. Soal ini aku nggak bisa terapkan kata-kata bijak Edna," I don't look back, Darling... It distracted from the now...." Because sometimes, I do looking back, and enjoy it. Soal tokoh film yang satu ini, aku suka karakternya yang menonjol walau cuma muncul sebentar. Ia bukan tokoh utama, tetapi ia ada dan membekas... Ahh aku jadi melantur, mungkin sebaiknya aku tidur....


This posting is also dedicated to my dear sisters, whom I miss so much sometimes but didn't have a chance to talk as much as we used to.... and chat about every little details of our lives.