Tuesday, April 29, 2014

Tips untuk Pelari Pemula

So... I did my first 5K Run Race last Sunday. It felt awesome. Especially I did it when I already turned 40, after my second child is 2,5 yo.
But as it's already been said, it's never too late to start. And in this case it's never too late to finish a race.

Sekedar berbagi, ada beberapa tips yang ingin saya sampaikan sebagai pelari pemula. Tips ini mungkin sudah banyak dibahas di website lain, tapi ini sesuai dengan pengalaman pribadi saya.

Gunakan sepatu yang sesuai untuk lari, dan baju yang sesuai untuk olahraga lari.
Sepatu ternyata sangat penting karena dengan berlari, pada saat kaki memijak tanah kaki kita menopang 5 kali berat tubuh. Sepatu yang tepat membantu support kaki dalam menghindari cedera. Baju yang sesuai untuk lari juga penting karena tubuh akan berkeringat cukup banyak, jadi dibutuhkan baju yang ringan dan cepat kering. Hindari bahan katun karena akan menyerap keringat dan baju menjadi basah. Bisa-bisa setelah lari malah masuk angin.
 
Lakukan pemanasan sebelum lari dan peregangan setelah lari. Gunakan teknik berlari dan bernapas yang benar.
Ini sangat berpengaruh terhadap endurance selama berlari dan menghindari cedera akibat teknik yang tidak tepat. Biasanya cedera pelari di bagian pergelangan kaki dan lutut. Silakan mencari di youtube untuk langsung mengikuti teknik pemanasan, peregangan, dan berlari yang baik. Lebih baik mencari dalam bahasa Inggris karena biasanya lebih informatif secara visual, kita tinggal mengikuti gerakannya.
 
Jangan terlalu berambisi jika baru saja mulai latihan lari.
Saya sendiri suka olahraga dari dulu tetapi sangat tidak konsisten karena kesibukan sehari-hari. Saya baru mulai rutin latihan 6 minggu sebelum race. Tidak perlu langsung berlari cepat dalam waktu selama mungkin. Cukup berlari 2 menit dan jalan 1 menit secara berulang selama setengah jam, hingga 8 menit lari 2 menit jalan dilakukan 3 kali selama 30 menit. Kalau sudah nyaman bisa berlari 14 menit dan jalan 1 menit di minggu ke 4. Yang penting adalah konsistensi dan 'listen to your body'. Latihan perlu rutinitas minimal seminggu 2 kali. Menurut saya paling baik minimal seminggu 3 kali supaya terasa kemajuannya. Awalnya saya juga tidak terlalu memperhitungkan pace berlari. Tapi lama-kelamaan, berlari bikin saya ketagihan, sehingga jarak dan pace bisa naik dengan sendirinya.
 
Gunakan aplikasi smartphone jika memungkinkan
Selain lebih terukur, ada program coach di nike+ misalnya, yang membantu mencapai goal tertentu. Jika suka bisa sambil bersosialisasi juga. Selain itu mendengarkan playlist sangat membantu saya bersemangat lari. Jangan lupa dibantu dengan tempat penyimpanan smartphone selama berlari misalnya menggunakan armband atau spibelt.
 
Untuk para wanita: gunakan sport-bra
Tujuan yang terpenting selain menopang adalah menghindari luka gesekan selama berlari. Wired-bra is a big no-no. Enough said.
 
Ada waktu istirahat (rest day) dan cross-training
Tubuh tentu saja perlu istirahat, dan cross-training perlu untuk memperkuat bagian tubuh yang kurang terpakai saat berlari, selain menghindari kebosanan.
Saya sendiri cukup mencari video Zumba dan berlatih di rumah.


Do it for Fun
Last but not least, keep it fun and simple. I am not aiming to be an athlete. Being healthy and having fun doing it is good enough. Oh and for BONUS you'll lost a few centimeters on your waist and hips and thighs. How 'bout that ladies :)


That's why I like running, I can just grab my shoes and out the door within minutes and start moving. No traffic nor special gears. Just you. Just do it.

Tuesday, January 21, 2014

5 Alasan Saya Tidak Menulisi Blog Tahun Lalu

NOT. GOOD.
Setahun lebih saya tidak menulis di blog. Sama sekali. Dan ini sudah Januari. 2014!
5 alasan mengapa tahun lalu saya tidak menulisi blog ini tanpa menjadi klise:

Tidak bisa mengatur waktu
Saya masih bekerja full-time, punya 2 anak, dibantu ART yang pulang hari. Memang saya kurang tidur. Tapi saya masih lebih suka nonton Spartacus series ketimbang menulisi blog di malam hari. Maka tidak punya waktu alias sibuk bukanlah alasan, saya hanya tidak bisa mengatur waktu.

Selalu tergesa
Saya tidak menyempatkan diri untuk berhenti, menarik nafas, dan menghirup harum hujan. Kalau rintik hujan yang indah membasahi tanah saya malah sibuk menutup pintu atau jendela atau mengecek jemuran supaya tidak kehujanan. Ide menulis yang katanya habis sebenarnya tidak pernah disempatkan untuk mampir, maka ia lewat begitu saja.

Mencari di tempat yang salah
Kalau sedang niat menulis blog, saya malah melihat-lihat blog orang lain dan artikel yang menurut saya menarik. Lalu tersambung ke link yang lain lagi. Jadilah saya tersesat, merasa 'penuh', dan tidak jadi menulis.

Saya tidak jujur
Tulisan harusnya tidak diedit dari sisi perasaan/feel tulisan tsb. Begitu saya menulis dan mengedit dalam hati, perasaan saya ikut di-edit. Masih tidak jujur. Jadinya yang tumpah adalah tulisan jaim yang datar. Bukan saya. Lalu saya hapus karena saya tidak suka.

Kehilangan teman nge-blog
Bukan maksudnya menyalahkan teman-teman ngeblog yang sudah tidak nulis (hello bloggers tahun 2007-an... whattt??) Sekarang bloggers sudah luar biasa amat banyak saya sudah malas blogwalking. Tanpa teman memang kurang semangat rasanya, dan saya sendiri bukan blogger sosialita.


So, begitulah alasan saya. Ini tahun baru dan sebenarnya saya sangat kangen nulis. Kalau setelah ini saya akan absen nulis dalam jangka waktu yang tidak terbatas, paling tidak tahun 2014 blog saya tidak melompong.