Friday, June 04, 2004

Hidung

Kebiasaan yang ditanam sejak kecil memang susah diubah.


Damian mulai memijit, meremas, mencubit, mengorek hidungku sambil minum susu botol sejak minum ASInya dihentikan. Tadinya aku biarkan karena belum merasa terganggu, dan dia jadi nggak rewel. Tapi setelah hampir satu tahun, belum berubah juga kebiasaannya. Walau nggak se'ganas' dulu tangan kecilnya bermain di hidungku, dan hidung suamiku. Dan wajahnya terlihat bahagia sekali kalau kedua tangannya berhasil memegang hidungku dan hidung suamiku di kiri-kanannya. Mungkin suatu prestasi buat dirinya.

Dulu, seringkali hidung-hidung kami tiba-tiba muncul jerawat karena tangan Damian yang suka memencet hidung berkuku panjang. Sakitnya lumayan, apalagi pas masih sakit itu masih juga dipencet-pencet, hiks... Jadinya sekarang aku paling nggak boleh lupa potong kukunya kalau sudah panjang. Kali lain, jarinya yang mungil masuk ke lobang hidungku sampai dalam... eeekk... padahal lagi enak-enak tidur. Jadilah sambil tidur aku sibuk mindahin tangannya dari lobang hidungku... ke pucuk hidungku saja, sampai susunya habis. Yang cukup bikin malu, kalau sambil nyusu dan pegang hidungnya di tengah mal yang lagi ramai. Tapi itu nggak seberapa, bayangin kalau aku nggak cukup gesit, jarinya tiba-tiba masuk ke lobang hidungku, dan mengeluarkan sebongkah kecil benda yang harusnya kukorek sendiri di rumah... :P

Ah Damian... betapa aku coba menghindarimu setiap kali kau minum susu... karena aku kuatir hidungku jadi tambah besar kalau sering dipegang-pegang. Jadilah setiap kali minum susu di siang hari, aku kasih botolnya, cium dahinya, dan berlalu sambil bilang,"Mama masak dulu ya..." atau "Mama mau ke toilet dulu ya..." atau "Mama blablabla..." Syukurlah ia sekarang cukup mengerti apa yang aku katakan. Atau kalau sudah nggak bisa menghindar, aku sudah bisa bilang dengan cara toddler-nya,"Aduh... nos Mama aki', aki'..." (Aduh, nose mama sakit). Padahal sudah dibelikan boneka Elmo yang berhidung besar untuk menggantikan hidungku buat dipegang-pegang. Tapi dengan kelucuannya yang menggemaskan, aku masih suka nggak tega-an. Ya sudahlah, paling nggak sekarang kalau mau tidur malam saja dia masih suka pegang hidung. Well, time will tell...

*****

Percikan buat keluarga di rumah yang jauhhh... yang tiba-tiba menelepon dan bilang "kangen nih sama Damian"... yang suka tanya "Damian sudah bisa apa sekarang"... yang kalau kujawab, sudah bisa semua yang sesuai sama umurnya (lebih atau kurang sedikit), tapi ada satu dua kebiasaannya yang berkesan...

3 drops:

neenoy said...

hihihi... damian lucu banget sih... kalo gitu masih mending obin banget, dia sukanya ngelus-ngelus rambutnya sendiri aja...

ayo, dy... cerita lagi :-)
eh, btw blog lu gue link di blog gw boleh gak? ini private gak?

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous said...

Where did you find it? Interesting read » » »