Kawankoe jang boediman,
Adalah satoe kebetoelan bahwa saja menoelis padamoe demikian roepa. Berikhwal dari roesaknja kompie* (=komputer) di roemah jang mana berakibat terhambatnja saja menoempahkan isi otak melaloei watjana blog seperti biasanja. Dan seperti telah diketahoei oemoem, sedjak loeloes sekolah menengah, menoelis haloes adalah soeatu "luxury" karena kemalasan saja sendiri dengan adanya kompie dan mesin fotokopi.
Baroe kemoedian saja terfikir mengenai dirimoe, orang-orang dari tempo doeloe. Dan saja merasa beroentoeng mendjadi orang zaman sekarang. Marilah kita lihat bersama beberapa tjontoh sadja:
Bayangkanlah doeloe kamoe haroes menoelis berlembar-lembar oentoek menoelis novel misalnja. Apalagi di zamanmoe tidak adalah seperti orang sekarang sebut"back-up". Maka dari itoe, angkat topilah saja pada orang sematjam Pak Pram jang walau sudah bermesin ketik tetaplah moesnah karjanja beriboe lembar dibakar orang jang tidak berfikir, tanpa ada dupelikatnya.
Apalagi tempo orang masih menoelis dengan gambar, menoelis di batang lontar, atau menoelis dengan pena jang moesti dicelup sesekali ke dalam tinta. Betapa sabar dan berseninja mereka, boekan? Satoe hal lagi, boros sekali doeloe menggunakan hoeroef sampai saja tjapai sendiri menoelisnja.
Itoe baroelah hal-hal mengenai toelis-menoelis, beloem lagi masalah melahirkan tanpa obat (bagaimanapun saja sudah mengalaminya), berdjalan djaoeh kemana-mana (orang toea saja menenteng sepatoenja sepandjang djalan djaoeh ke sekolah soepaja tidak tjepat roesak), tak ada telefon, listerik, dan sebagainja.
Kawankoe jang boediman,
Maloelah saja karena kerewelan saja, hanja akibat roesaknya seboeah kompie. Padahal masih banjak lembaran kertas dan pena dan sematjamnja. Apa hendak dikata kawankoe, memang lebih enak hidoep di zaman sekarang, walau kami djadi semakin mandja. Moedah-moedahan kamoe mengerti hal-ikhwal jang koemaksudkan. Sampai djoempa di soerat mendatang.
Tabik,
Kawanmoe di zaman sekarang.
Baroe kemoedian saja terfikir mengenai dirimoe, orang-orang dari tempo doeloe. Dan saja merasa beroentoeng mendjadi orang zaman sekarang. Marilah kita lihat bersama beberapa tjontoh sadja:
Bayangkanlah doeloe kamoe haroes menoelis berlembar-lembar oentoek menoelis novel misalnja. Apalagi di zamanmoe tidak adalah seperti orang sekarang sebut"back-up". Maka dari itoe, angkat topilah saja pada orang sematjam Pak Pram jang walau sudah bermesin ketik tetaplah moesnah karjanja beriboe lembar dibakar orang jang tidak berfikir, tanpa ada dupelikatnya.
Apalagi tempo orang masih menoelis dengan gambar, menoelis di batang lontar, atau menoelis dengan pena jang moesti dicelup sesekali ke dalam tinta. Betapa sabar dan berseninja mereka, boekan? Satoe hal lagi, boros sekali doeloe menggunakan hoeroef sampai saja tjapai sendiri menoelisnja.
Itoe baroelah hal-hal mengenai toelis-menoelis, beloem lagi masalah melahirkan tanpa obat (bagaimanapun saja sudah mengalaminya), berdjalan djaoeh kemana-mana (orang toea saja menenteng sepatoenja sepandjang djalan djaoeh ke sekolah soepaja tidak tjepat roesak), tak ada telefon, listerik, dan sebagainja.
Kawankoe jang boediman,
Maloelah saja karena kerewelan saja, hanja akibat roesaknya seboeah kompie. Padahal masih banjak lembaran kertas dan pena dan sematjamnja. Apa hendak dikata kawankoe, memang lebih enak hidoep di zaman sekarang, walau kami djadi semakin mandja. Moedah-moedahan kamoe mengerti hal-ikhwal jang koemaksudkan. Sampai djoempa di soerat mendatang.
Tabik,
Kawanmoe di zaman sekarang.
1 drops:
What a great site
» » »
Post a Comment