Monday, May 24, 2004

Through The Eyeglasses

Di dunia dalam anganku ini, semua orang punya kaca mata.


Ada orang yang berkacamata kuning, berbingkai gading. Di matanya dunia amatlah indah, karena semua tampak ceria dan meriah.
Ada orang yang berkacamata hitam, berbingkai metal. Di matanya dunia terlalu suram, karena berwarna kelabu dan tanpa masa depan.
Ada orang yang merasa tidak perlu berkacamata. Di matanya, dunia yang dilihatnyalah yang paling benar adanya, dan apa yang dilihat orang berkacamata salah adanya.
Ada orang yang memang perlu berkacamata, tapi enggan memakainya. Ia merasa tidak lagi cantik jika berkacamata dan orang akan menjauhinya.
Ada orang yang harusnya sudah berganti kacamata, tapi tak mau mengakuinya. Ia terlalu keras kepala dan menganggap dunia sekitarnya yang sudah berubah, bukan dirinya.
Ada orang yang terus menerus berganti kacamata, mencari yang paling cocok untuknya. Ia tak punya pendirian dan menganggap dunia orang lain selalu lebih baik dari dunianya.

Apa yang terjadi pada mereka?

Si Kacamata-Kuning sangat optimis dengan hidupnya. Ia menganggap dunia ini tak pernah salah, hidup tidaklah susah. Ia sulit sekali bersimpati dengan kesusahan orang lain.
Si Kacamata-Hitam sangat pesimis dengan hidupnya. Ia menganggap tidak ada gunanya ia hidup, dan apa yang dijalani sia-sia saja. Ia suka sekali menyeret orang lain untuk merasakan kesuramannya.
Si Orang-Yang-Merasa-Tidak-Perlu-Berkacamata tidak suka mendengar pendapat orang lain, ia suka memaksakan kehendaknya dan merasa orang lain harus hidup seperti dirinya.
Si Enggan-Berkacamata adalah orang yang terlalu memikirkan penampilan dalam hidupnya. Seumur hidup ia selalu mencari pengobatan untuk memperbaiki penampilan luarnya karena percaya orang lain juga melihat lahiriahnya saja.
Si Orang-Yang-Memakai-Kacamata-Lamanya adalah orang yang hidup di masa lalu. Dunia dianggapnya berubah ke arah yang lebih buruk dan ia suka sekali bernostalgia.
Si Orang-Yang-Terus-Berganti-Kacamata menghabiskan banyak uang untuk berganti-ganti kacamata. Ia bekerja keras dan menjadi kaya tapi tak pernah puas dengan kacamatanya.

Bagaimana akhir mereka?

Si Kacamata-Kuning mati dibunuh Si Kacamata-Hitam. Karena ia benci dan cemburu dengan keceriaan Si Kacamata-Kuning yang kurang simpati terhadap kesusahannya.
Si Kacamata-Hitam akhirnya mati bunuh diri karena puas telah membuat Si Kacamata-Kuning mati. Dan menganggap tidak ada lagi tujuan hidupnya di dunia ini.
Si Orang-Yang-Merasa-Tidak-Perlu-Berkacamata mati dalam perang. Karena ia ingin mengubah dunia sesuai tempat hidupnya, seperti katak dalam tempurung.
Si Enggan-Berkacamata mati di kamar operasi plastik. Dengan wajah yang sudah berubah dari aslinya, tapi tanpa kepribadian, seperti seonggok daging tak bernyawa.
Si Orang-Yang-Memakai-Kacamata-Lamanya mati tertabrak. Karena ia sudah tak mampu melihat mobil yang meluncur dari jauh, seperti musibah masa depan yang datang diam-diam.
Si Orang-Yang-Terus-Berganti-Kacamata akhirnya mati muda di rumah sakit. Karena bekerja terlalu keras untuk membeli kacamata, dan depresi karena terus mencari dalam hidupnya.

2 drops:

neenoy said...

ya... ampun dy... gue udah lama gak ngecek mailbox gue (soalnya biasanya isinya milis doang)... eh... tahunya udah punya blog ndiri :) selamat ya!!! wah jadi semangat nih gue.. bagus deh dy...

Anonymous said...

Best regards from NY! paris hilton looks at geil Amateur paris