Saturday, July 31, 2004

Sang Tulus


aku rindu kuncup bunga
saat harumnya redup nyaris mekar
ia tak mengerti indah kuntumnya kemudian

aku rindu kepompong
saat gelungnya hangat tanpa metamorfosa
ia usah cantik namun rapuh bahaya

aku rindu kado yang belum terbuka
saat terbungkus manis dan tak penting isinya
ia usah tanggalkan hutang budi

aku rindu kanak dua puluh purnama
saat tumpah tanya tanpa harus keras kepala
ia bening dan siap menerima

aku rindu pandang pertama
saat jutaan rasa mengawang di udara
ia menyelami tanpa hirup kata

aku rindu semburat pagi
saat pancarnya intipi celah penuh janji
tanpa peluh dan terik matahari

aku rindu kenangan
saat sang tulus mengusir prasangka
ia manis dan penuh tawa

aku rindu sunyi
saat pekik lain tak jadi polusi
sendiri kusimak detak nurani

4 drops:

Anonymous said...

kenapa niiiih?
-la morte è un sogno più bello-

dy said...

I'm ok, ma belle. Inspirasi datangnya nda cuma dari diri sendiri.

Anonymous said...

This is very interesting site... »

Anonymous said...

Best regards from NY! » »